Jumat, 07 Oktober 2011

Sifat wajib seorang Fotografer

Kesuksesan seorang fotografer bukan karena fotografernya terkenal, atau kaya, tapi bagaimana seorang Fotografer menggunakan sebuah amera dan karya-karyanya mampu membuat orang banyak terinspirasi, bahkan bisa mengubah dunia.Wow.....!!!!
Berikut Sifat-sifat seorang Fotografer..

 

Sifat pertama adalah keberanian

Keberanian penting sekali dan membedakan antara foto yang biasa-biasa saja dengan foto yang luar biasa. Keberanian bukan cuma berarti keberanian mengambil foto di daerah konflik / perang, demonstrasi dan tempat-tempat yang membahayakan jiwa. Tapi juga keberanian terhadap banyak hal yang lain.
Misalnya, keberanian untuk foto dari jarak dekat. Robert Capa, seorang fotojurnalis perang mengatakan bila foto Anda kurang bagus, berarti Anda kurang dekat. Misalnya banyak fotografer pemula malu-malu (terutama foto manusia) dan hanya mengambil foto dengan telephoto zoom dari jarak jauh.

Lalu, fotografer yang sukses juga harus berani mencoba sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh fotografer lainnya, seperti mengambil sudut pandang dari berbeda, mencoba komposisi dan eksposur yang baru, dan sebagainya. Karena takut akan hasil yang buruk, maka banyak fotografer meniru teknik foto fotografer lainnya, sehingga pemirsa menjadi bosan karena telah melihat foto semacam itu berulang kali.
Bila tertarik dengan subjek manusia, maka kita juga harus berani untuk meminta ijin orang untuk difoto. Sebagian besar fotografer pemula malu-malu untuk mendekati orang yang menarik untuk difoto karena takut ditolak. Karena itu banyak kesempatan foto bagus yang terlewatkan.
Terakhir, berani untuk melawan kepercayaan konvensional tentang profesi fotografer tidak bisa kaya dan dianggap kelas bawah dibanding dengan profesi lainnya seperti dokter, pengacara, bankir dan lain lain. Untuk menjadi fotografer yang sukses, memang awalnya dibutuhkan pengorbanan waktu dan tenaga yang tidak sedikit.


 

 Sifat yang kedua adalah rasa keingintahuan (curiosity)

Memiliki keberanian dalam menekuni bidang fotografi ini tidak cukup, tapi seorang fotografer sukses harus selalu dipenuhi dengan rasa ingin tahu. Misalnya selalu ingin tahu bagaimana bisa membuat hasil karya menjadi lebih baik lagi dengan membaca artikel baik di media cetak atau elektronik. Ingin mengetahui sepak terjang fotografer lainnya.
Ingin mengetahui dan belajar dengan fitur-fitur baru kamera digital modern sehingga bisa memanfaatkan teknologi untuk mencetak hasil karya yang lebih baik lagi. Intinya sebagai fotografer yang sukses, kita tidak boleh ignorant (mengabaikan) perkembangan teknologi dan zaman.

 

Sifat yang ketiga adalah disiplin dan kegigihan

Meskipun seorang fotografer memiliki keberanian dan rasa ingin tahu yang tinggi, tapi bila tidak memiliki disiplin dan kegigihan, maka semua menjadi sia-sia. Fotografer yang berdisiplin akan memacu dirinya untuk belajar, praktek foto secara rutin, sehingga bisa mencapai kemajuan yang berarti.
Bagaimanapun hebatnya seorang fotografer dalam berteori, tanpa praktek, maka fotografer tersebut tidak akan sukses menelurkan karya-karya yang luar biasa. Dengan praktek, maka fotografer akan menemukan banyak wawasan baru yang tidak dapat dipelajari dari membaca buku atau belajar dari fotografer lain. Misalnya dengan memakai kamera dan lensa tertentu dalam waktu lama, maka seorang fotografer mengetahui benar bagaimana karakteristik kamera tersebut dan bisa mengoperasikannya dengan efektif dan efisien.
Kegigihan seorang fotografer juga penting, terutama sifat pantang menyerah. Membuat karya foto yang baik terkadang memerlukan waktu yang banyak, kadang juga ada faktor luck (untung). 

Fotografer perlu di tempat yang tepat untuk mengeksekusi foto yang luar biasa. Maka dari itu, jangan cepat menyerah apabila setelah berusaha sekian lama, ternyata karya foto masih kurang diapresiasi oleh teman atau khalayak ramai.
Disiplin dan kegigihan merupakan sifat pelengkap yang bila digabungkan dengan sifat-sifat diatas dapat membuat fotografer menjadi sukses.
Tanpa salah satu sifat diatas, sulit membayangkan bagaimana seorang fotografer bisa sukses.
















Sumber : http://millicent.blogdetik.com

Tingkah Fotografer Unik dan Lucu




Beberapa fotografer berikut memang lagi serius untuk memotret
tapi tingkahnya mengundang tawa bagi yang melihatnya
mari ke TKP....





Foto berjamaah ni, hahahahahahaha....





Jongkok tu..





Ngintip apaan sih...





Nenek-nenek gaul, yiiihaaaa....





Gayanya sudah kayak Pro saja nih :D 





Kaget liat apaan Om? hehehehehehe....





Orang stress, hahahahahaha





Kumisnya sepanjang Lensanya :D ...





Fotografer Gaul :D wkwkwkwwwk....





Dikira ada temennya yang masuk didalamnya :D hahahahaha...





Ini mau nyari foto apa mau maling ya?





Cuma satu yang sadar kamera :D 





Bawa bazoka :D 





Ckckck, benar-benar gak tau aturan nih Fotografer, hehehehehe...





Kompakk, hajar Om....




 
Kayaknya ada yang jualan ni :D ..





Foto yang berharga mahal :D 





Apa ga ada angle lain Om? hahahahahaha...





  Kayak barisan meriam





Monyet A : eh.. loe dapat apaan Bob disitu?  
Monyet B : ini nih ada gambar monyet ganteng Bro :D wkwkwkwwkwk....





Waduh, Jualan ya Om?





Nah ini kayak bawa meriam beneran ni, hahahahaha





Ini Fotografernya yang jadi obyek foto kayaknya :D 





Lagi belajar Fotografi, jangan ganggu yah, hahahahahaha...





Melayani foto langsung cetak....





Salah posisi dikit nyawa taruhannya Om, hahahahahaha...





Ayo siapa yang mau saya bom?





Motret berjamaah lagi....





Kayak lampu konsernya band Top ni, hehehehehe....





Akhirnya ada fungsinya juga ni monopod, wkwwwwkwk....













Sumber : http://millicent.blogdetik.com

Teknik Komposisi Fotografi

 Komposisi adalah susunan objek foto secara keseluruhan pada bidang gambar sehingga objek menjadi pusat perhatian (POI=Point of Interest). Dengan mengatur komposisi foto, kita juga dapat membangun "mood" suatu foto dan keseimbangan keseluruhan objek.

Berbicara komposisi, selalu terkait dengan kepekaan dan "rasa" (sense). Untuk itu sangat diperlukan upaya untuk melatih kepekaan kita agar dapat memotret dengan komposisi yang baik.

Dibawah ini merupakan panduan umum yang sangat sederhana dan biasa dipakai untuk menghasilkan komposisi sebuah foto yang baik. Kita juga dapat mulai belajar dan mengasah kepekaan dengan mengikuti panduan di bawah ini.


Rule of thirds. (Sepertiga Bagian)

Pada aturan umum fotografi, bidang foto sebenarnya dibagi menjadi 9 bagian yang sama. Sepertiga bagian adalah teknik dimana kita menempatkan objek pada sepertiga bagian bidang foto. Hal ini sangat berbeda dengan yang Umum dilakukan dimana kita selalu menempatkan objek di tengah-tengah bidang foto.


Sudut Pemotretan (Angle of View)

Salah satu unsur yang membangun sebuah komposisi foto adalah sudut pengambilan objek. Sudut pengambilan objek ini sangat ditentukan oleh tujuan pemotretan. Maka dari itu jika kita mendapatkan satu moment dan ingin mendapatkan hasil yang terbaik,
jangan pernah takut untuk memotret dari berbagai sudut pandang. Mulailah dari yang standar (sejajar dengan objek), kemudian cobalah dengan berbagai sudut pandang dari atas, bawah, samping sampai kepada sudut yang ekstrim.


Komposisi pola garis Diagonal, Horizontal, Vertikal, Curve.

Didalam pemotretan Nature, pola garis juga menjadi salah satu unsur yang dapat memperkuat objek foto. Pola garis ini dibangun dari perpaduan elemen-elemen lain yang ada didalam suatu foto. Misalnya pohon,ranting, daun, garis cakrawala, gunung, jalan, garis atap rumah dan lain-lain..

Elemen-elemen yang membentuk pola garis ini sebaiknya diletakkan di sepertiga bagian bidang foto. Pola Garis ini dapat membuat komposisi foto menjadi lebih seimbang dinamis dan tidak kaku.


Background (BG) dan Foreground (FG)

Latar belakang dan latar depan adalah benda-benda yang berada di belakang atau didepan objek inti dari suatu foto. Idealnya BG dan FG ini merupakan pendukung untuk memperkuat kesan dan fokus perhatian mata kepada objek.

Selain itu juga "mood" suatu foto juga ditentukan dari unsur-unsur yang ada pada BG atau FG. BG dan FG, seharusnya tidak lebih dominan (terlalu mencolok) daripada objek intinya. Salah satu caranya adalah dengan mengaburkan (Blur) BG dan FG melalui pengaturan diafragma.



























Sumber :  http://nightvision99.multiply.com

Rabu, 28 September 2011

Tips agar Foto lebih Tajam

Menghasilkan foto yang tajam setajam silet adalah keinginan banyak pecinta fotografi, dan beragam fitur kamera serta aksesoris tambahan sudah diciptakan untuk membantu kita menghasilkan foto yang tajam ini. Dari tripod, stabiliser (lensa ataupun kamera) sampai dengan software editor foto yang dilengkapi tool untuk mempertajam hasil akhir foto.
Artikel ini akan merangkum beberapa tips agar foto anda lebih tajam.




Cara memegang kamera
Cara memegang kamera sangat berpengaruh pada stabilitas kamera, antara lain :


Shutter Speed.
Jika anda mempercepat shutter speed, maka foto anda akan semakin tajam. Ingat aturan baku agar foto tajam saat anda memotret handheld : ” gunakan shutter speed yang lebih cepat dibanding panjang fokal lensa anda”. Begini penjabarannya:
  • Jika panjang lensa anda 50mm, potretlah dengan shutter speed 1/60 detik atau lebih cepat
  • Jika panjang lensa anda 100mm, gunakan shutter speed 1/125 detik atau lebih cepat
  • Jika panjang lensa anda 200mm, gunakan shutter speed 1/250 detik atau lebih cepat


Aperture
Aperture berpengaruh pada depth of field (daerah fokus dalam foto anda). Mengurangi aperture (memperbesar angkanya, misal anda memilih f/22) akan menambah depth of field, artinya area tajam dalam foto akan semakin besar meliputi obyek yang dekat maupun jauh, sehingga ketajaman foto secara keseluruhan justru berkurang.
Maka lakukan sebaliknya, pilih aperture yang besar (angkanya kecil, misal f/4), maka anda akan memusatkan area tajam hanya didekat fokus. Memilih aperture yang besar memungkinkan anda mendapatkan shutter speed yang lebih cepat.


ISO
Menambah ISO akan mempercepat shutter speed serta memungkinkan anda memilih aperture yang lebih besar. Jika anda memotret di dalam ruangan, perbesar-lah ISO, tapi jangan berlebihan (misal: pilih ISO 600 untuk memotret didalam rumah). memilih ISO yang terlalu tinggi (diatas 800), bisa menyebabkan noise (bintik hitam kecil) dalam foto mulai terlihat.


Fokus
Jangan hanya percaya dengan autofokus kamera, periksalah secara cermat menggunakan mata dimata titik fokus anda berada. Ketika memotret wajah dalam jarak dekat, pastikan fokusnya jatuh diarea mata. Ketika memotret obyek, pastikan fokusnya memang ada dimana anda ingin area tersebut paling tajam. Autofokus kamera bisa saja salah dan justru menjatuhkan fokus disamping obyek yang anda inginkan.


Lensa
Jika anda kebetulan memiliki kamera SLR, pilihlah lensa terbaik yang bisa anda beli. Lensa yang berkualitas baik bisa secara drastis meningkatkan ketajaman foto anda. Lensa KIT yang biasanya ditawarkan dijual sebagai paket komplit bersama kamera biasanya kualitas-nya payah. Saran saya, jika anda baru akan membeli kamera SLR, belilah secara terpisah antara kamera (body only) dan lensa. Jangan membeli paket KIT. Lensa dengan kualitas bagus biasanya ditandai dengan aperture yang besar (misal f/2.8).


Sweet Spot Lensa
Lensa memiliki sweet spot-nya masing-masing. Sweet spot adalah aperture tertentu dimana lensa akan menghasilkan foto yang paling tajam. Sweet spot lensa biasanya berada dua stop diatas batas maksimal kemampuan aperture lensa. Misal, untuk lensa f/2.8 maka sweet spot-nya ada di f/5.6. Maka gunakan aperture f/5.6 jika anda memotret dengan lensa itu, foto anda akan tajam setajam silet.


Tripod
Tripod memang tidak praktis dan merepotkan, namun jika anda “sudi” membawanya, anda akan memperoleh foto yang lebih tajam. Terutama jika anda ingin menghasilkan foto HDR atau panorama, relakanlah membawa tripod.









Sumber : kayong-fotografer.blogspot.com

Selasa, 30 Agustus 2011

Shutter 2004

FILM SHUTTER (2004)

Tanggal Rilis : 9 September 2004 (Thailand)
Jenis Film : Fantasy | Horror | Mystery
Diperankan Oleh : Ananda Everingham, Natthaweeranuch Thongmee and Unnop Chanpaibool

Ringkasan Cerita FILM SHUTTER (2004) :
A young photographer Thun and his girlfriend Jane discover mysterious shadows in their photographs after fleeing the sceen of an accident. As they investigate the phenomenon, they find other photographs contain similar supernatural images, that Thun’s best friends are being haunted as well, and Jane discovers that her boyfriend has not told her everything. It soon becomes clear that you can not escape your past.

The Bang Bang Club

The Bang Bang Club (2010)
Info: http://www.imdb.com/title/tt1173687/
Release Date: 23 June 2011
Genre: Drama
Cast: Ryan Phillippe, Malin Akerman and Taylor Kitsch
Quality: BluRay 720p
Encoder: Kill-9@Ganool
Source: 720p BluRay x264-HD4U
Release Info: NFO
Subtitle: Indonesia, English (N/A)
Sinopsis:
A drama based on the true-life experiences of four combat photographers capturing the final days of apartheid in South Africa.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...